KETAPANG, KR – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat menerima kunjungan resmi dari Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam forum bertajuk Pengembangan Kelistrikan Kabupaten Ketapang, yang digelar pada Kamis, 19 Juni 2025 di Aula PLN UP3 Ketapang.
Pertemuan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat kemitraan antara PLN dan pemerintah daerah guna mempercepat pemerataan akses kelistrikan yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kabupaten Ketapang.
Sejumlah agenda penting menjadi fokus dalam diskusi tersebut, antara lain percepatan program Listrik Desa (Lisdes), revitalisasi serta digitalisasi fasilitas pendidikan, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), hingga rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan jangka pendek maupun jangka panjang yang diselaraskan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2033.
Salah satu isu utama yang disorot adalah percepatan elektrifikasi wilayah. Berdasarkan data terbaru, dari seluruh desa yang ada di Ketapang, masih terdapat 47 desa yang belum mendapatkan akses listrik. Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Ketapang saat ini berada pada angka 78,63% dan ditargetkan meningkat menjadi 83,97% pada Semester I tahun 2025.
Senior Manager Perencanaan PLN UID Kalbar, Anton Sugiarto, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan seluruh desa di Kabupaten Ketapang dapat menikmati layanan listrik secara menyeluruh pada tahun 2029.
“Kami telah menyusun peta jalan (roadmap) teknis dan skema investasi untuk memastikan tidak ada lagi desa yang gelap pada 2029,” ujarnya.
Namun demikian, Anton juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam upaya elektrifikasi tersebut, seperti kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai hingga persoalan perizinan lahan yang masih memerlukan koordinasi lintas sektor secara intensif.
Dari pihak Pemkab Ketapang, Sekretaris Daerah, Repalianto, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen PLN dalam mendukung pembangunan daerah melalui penyediaan listrik yang merata dan dapat diandalkan.
“Kami menyambut baik roadmap yang disampaikan oleh PLN. Target elektrifikasi 100% desa di Kabupaten Ketapang pada 2029 merupakan harapan besar bagi masyarakat kami,” tuturnya.
Dalam pertemuan ini, PLN juga menyampaikan beberapa usulan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang, di antaranya penyusunan peraturan daerah yang melarang aktivitas bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik, imbauan kepada masyarakat agar tidak menanam pohon yang berpotensi mengganggu jaringan distribusi, serta penguatan nota kesepahaman (MoU) mengenai pengelolaan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Selain itu, PLN turut mengusulkan kerja sama dalam hal percepatan proses perizinan pelanggan dan peningkatan akses jalan menuju lokasi proyek-proyek kelistrikan.
PLN UID Kalbar optimistis bahwa kolaborasi yang solid dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan elektrifikasi yang menyeluruh, handal, dan berkelanjutan. Harapannya, seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang dapat segera menikmati manfaat listrik secara merata demi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Post Views : 22 views
KETAPANG, KR – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi…
Liputan6.com, Jakarta – Berada di sepanjang Cincin Api…
KETAPANG, KR – Bupati Ketapang sekaligus Ketua…