6170640825242441625

Tidur saat Puasa, Ibadah atau Malas? Yuk Simak Penjelasan Ustadz

9afa2cc168221109f8aa1dbe8002b224
ketapang | 8 views

Mar 5, 2025

Menurut Ustadz Ikram Mausuli, Lc., Peneliti di Pusat Studi Islam dan Sukarno di podcast Inspirasi Ramadhan 2025. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
Menurut Ustadz Ikram Mausuli, Lc., Peneliti di Pusat Studi Islam dan Sukarno di podcast Inspirasi Ramadhan 2025. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta – Tidur saat berpuasa sering menjadi perdebatan. Ada yang meyakini bahwa tidur saat puasa adalah ibadah, sementara yang lain berpendapat bahwa tidur berlebihan justru mengurangi nilai ibadah puasa.

Menurut Ustadz Ikram Mausuli, Lc., Peneliti di Pusat Studi Islam dan Sukarno tidur orang yang berpuasa memang bernilai ibadah, tetapi dengan catatan, tidur tersebut harus membantu seseorang agar lebih kuat menjalankan ibadah lainnya.

“Tidurnya orang berpuasa itu ibadah. Bahkan tidur pun dianggap ibadah karena mulianya orang yang berpuasa. Akan tetapi, kalau tidurnya itu membantu kita untuk beribadah yang lain,” ungkap Ustadz Ikram yang juga penulis di Kopiah.co, dalam podcast Inspirasi Ramadhan di Channel YouTube BKN PDI Perjuangan, Selasa (4/3/2025).

Dalam penjelasannya, Ustadz Ikram mengutip pendapat Imam Nawawi Al-Bantani bahwa tidur yang mendukung ibadah diperbolehkan. Namun, jika tidur dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus, maka hal itu sangat bertentangan dengan hikmah Ramadhan.

“Yang berpahala itu puasanya, bukan tidurnya. Tidur itu bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk mendukung ibadah lainnya. Misalnya, tidur 10–20 menit agar lebih kuat menjalankan salat tarawih di malam hari,” tambahnya.

Tetap Produktif selama Ramadhan

Di sisi lain, produktivitas juga harus tetap dijaga selama bulan suci Ramadhan. Tidak mungkin seseorang bisa bekerja tanpa istirahat.

Sebagaimana Allah SWT menciptakan malam untuk beristirahat dan siang untuk mencari penghidupan, Islam mengajarkan keseimbangan—tidak berlebihan dalam tidur, tetapi juga tidak memaksakan diri hingga kelelahan.

“Allah ciptakan malam untuk istirahat, siang untuk mencari penghidupan, dan tidur agar kita bisa beristirahat. Jadi harus seimbang,” ungkap kader PDI Perjuangan Mesir ini.

Pada kesempatan itu, Ustadz Ikram berpesan bahwa puasa adalah momentum untuk meraih pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, puasa tidak boleh dijadikan alasan untuk berhenti menjadi produktif.

“Berpuasa justru menjadikan kita insan yang kamil, insan yang semakin produktif dalam ibadah maupun dunia,” tutupnya.

Post Views : 8 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Studi: Adopsi GenAI Melesat, Tapi Keamanan Data Jadi Ancaman Serius

Liputan6.com, Jakarta – Penerapan aplikasi Generative Artificial Intelligence…

Inggris Investigasi TikTok dan Reddit Imbas Penanganan Data Pribadi Anak-Anak

Liputan6.com, Jakarta – Pengawas privasi Inggris, Kantor Komisaris…

Hasil Investigasi: Kebakaran Smelter Freeport Gresik Bukan Kelalaian Pekerja

Liputan6.com, Jakarta – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia…

Melihat Sejarah Tradisi Pemberian Tunjangan Hari Raya di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta – Tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya atau THR…

OPINI: Mengubah Wajah Keselamatan Publik Indonesia Lewat Pemanfaatan Teknologi 5G dan LTE

Liputan6.com, Jakarta – Berada di sepanjang Cincin Api…

Pos Populer

Pengunjung